Selasa, 19 Oktober 2010

ku perkosa memek agnes monica

Sejak dulu aku selalu memikirkan bagaimana caranya agar aku bisa menikmati setiap lekukan dari tubuh artis kita yang sangat,terkenal ini, ya, siapa lagi kalau bukan Agnes Monica.
Artis satu ini memang menggairahkan. Pakaian minim yang mempertotonkan aurat tubuhnya bukan lagi suatu keanehan. Sayangnya,
ini sangat mengundang nafsu-nafsu orang yang melihatnya, tak terkecuali aku ini.
Doaku terkabulkan. Suatu hari aku berhasil menikmati tubuhnya biarpun dengan paksa..ya, aku berhasil memerawani Agnes. Aku memperkosanya!
“Mbak Agnes, apa benar anda mempunyai hubungan khusus dengan Bams?” aku setengah mati kaget mendengarnya. Ternyata Agnes baru saja keluar dari gedung Plaza Senayan diikuti beberapa wartawan infotainment. Wah..kesempatan lihat Agnes dari dekat,pikirku. Aku lalu ikut berdesak-desakkan dengan kuli-kuli tinta itu. Aku terus menerobos ke depan sambil akhirnya bisa lihat ia dengan dekat. Aku menyempati memegang pantatnya..hmm..tidak akan ada yang tahu pikirku, lagi berdesak-desakkan begini. Seperti yang kuduga. Pantatnya sekel sekali. Kontolku sudah berdiri saja. Di tengah-tengah keramaian, muncul ide cemerlang Aku dengan sigap merogoh tas Agnes dan mengambil handphonenya. Kebetulan bodyguardnya sedang tidak melihat. Agnes merocos “no comment. nanti kalo sudah waktunya saya pasti kasih tahu mas-mas sekalian. permisi ya..” sambil berlalu ke sebuah mobil besar.
Benar perkiraanku. Malamnya, ada telepon ke hp Agnes yang tadi aku curi. Terdengar suara Agnes:
“hey! ini hp saya, siapa yang angkat?”
“oh maaf, saya tadi ketemu hp ini di PS, saya lagi nunggu yang punya buat nelpon. mbak yang punya?”
“iya. terima kasih sudah mengamankannya ya. bisa kita ketemuan?”
“kok saya kenal ya kayaknya suaranya. ah! ini mbak Agnes ya!”
“iya ini saya Agnes Monica. kita ketemu di Starbucks PS besok, setuju?”
“sip mbak. kalo bisa datang sendiri ya..saya pingin banget liat mbak dengan mata kepala saya sendiri! please mbak, saya fans berat!”
“hehehe, oke, oke. sampai ketemu ya. terima kasih.” Ahh, akting yang lumayan, pikirku. Iya, aku memang fans berat tubuhmu, kataku dalam hati.
Besoknya, aku bertemu dia di Starbucks.
“aduh mbak Agnes! seneng banget rasanya bertemu mbak!”
“terima kasih ya sudah menjaga hp saya. banyak banget informasi penting di situ buat saya.”
“iya kembali mbak. mbak cantik sekali ya kalo diliat aslinya..”
“ach masa sih..” katanya tersipu malu.
Aku berpura-pura lupa membawa hpnya, aku katakan bahwa ada di mobilku. Ia setuju-setuju saja waktu kuajak untuk ke mobilku untuk mengambilnya. Di jalan, aku berbasa-basi dengannya.
Sewaktu sudah di depan mobilku, dengan sigap aku mendorong badannya ke mobilku dan menyiapkan kloroform yang sudah aku bawa dari tadi. Tak berapa lama Agnes sudah tertidur. Untung tidak ada yang melihat. Aku segera membopong tubuhnya ke mobilku, dan kemudian kubawa dia ke rumahku.
“uhmm..aduh..di mana saya?” kata Agnes yang telah kuikat di kasurku. Dia sudah siuman. “lu di kamar gue sekarang” kataku.
“ah, argh! lepasin saya! kamu mau apakan saya?!”
“lihat dan nikmatilah Agnes..” kataku sambil meremas buah dadanya. Hmm, empuk sekali. Aku mulai menjilatinya. Nafsuku memburu, kurobek baju merah muda Agnes dan kulepas branya. Wahh..indah sekali. Putih, montok, dan berwarna pink. Kontolku
langsung ngaceng melihatnya. Aku mengisap teteknya, menjilatinya, mengisapnya, dan menjilati keduanya bergantian. “ummh..ummh..” ringis Agnes sewaktu aku bertubi-tubi menyerang kedua asetnya itu. Aku melepaskan mulutku dari teteknya dan mulai memeloroti hot pants yang ia kenakan. Ternyata ia memakai sehelai g-string.
Aku makin terangsang, lalu aku langsung mencabutnya. Kagetnya aku begitu disuguhi hutan lebat yang menutupi vaginanya.
“rupanya ada yang nggak suka nyukur jembutnya ya!” kataku sambil membenamkan mukaku di hutannya. “tolong..tolong jangan..”
kata Agnes yang meronta-ronta lemah. “Mana, katana suka ngedance. Ga bisa ngelawan ya?!” bentakku.
Sekarang, jariku sudah liar memainkan puting Agnes yang rasanya makin mengeras. Kujilati klitorisnya yang berwarna merah jambu. Ah..memeknya memang enak. Memek artis.
“ooh..ohh..tolong..please jangan..ach..ahh..” rintih Agnes ketika kugigit klitorisnya dengan lembut.
Aku menghentikan permainanku. Aku melepas CDku dan mengasih lihat kontolku yang sudah membesar. Kusodorkan ke mulut Agnes.
“Buka!” bentakku.
“Jangan mas..saya mohon..” lalu saya tampar pipinya. Ia berteriak. Langsung saya masukkan kontolku ini. “Sedot ****** gw sekarang!” kubebaskan salah satu tangannya. “Kocok ****** gw juga.” Dia mulai meneteskan air mata. Ahh..enak sekali rasanya disepong oleh Agnes Monica..lidahnya bergantian menjilati batang kontolku yang makin mengeras saja. Kocokannya pelan tapi sangat nikmat, seperti profesional.
“Cukup. Sekarang berbaliklah. Telungkup gw bilang!” dia langsung menuruti perkataanku. Kukocok kontolku sebentar, dan langsung kuarahkan ke pantatnya yang putih mulus dan sekel. “Please mas..jangan di situ..aaachhh!!” jeritnya saat kumasukkan kontolku ke dalam pantatnya. Kugesek-gesekkan dengan keras dan liar. ‘ummh..ahh..sakit..ummh..terus…terus…enaaaak.. ”
tidak lama kemudian Agnes mengalami orgasme.
Aku belum puas. “heh perek, kok diperkosa seneng? balik lagi luh!” teriakku. “Hmm memeklu masih virgin ya hah?” “Mas tolong..please..saya kasih duit berapapun asal jangan bagian situ..saya mohon..” Tanpa ba-bi-bu aku langsung membenamkan kontolku yang sudah makin mengeras. Kukeluarkan dan kumasukkan berulang-ulang kali..sungguh nikmat sekali. Tubuh Agnes meronta-ronta mencoba melawannya, tapi lama-lama ia malah menaik-naikkan pahanya tanda ia sebenarnya menikmatinya.
“aahh..ach…aku udah mau keluar..aaachhh!!!” cairan hangat Agnes langsung membasahi sekujur kontolku. Aku langsung mencabut dan menyodorkan kontolku ke mulutnya lagi. “Isep! Bersihin!” teriakku. Tanpa perlawanan, dia langsung menggenggam kontolku dan menghisap-hisapnya dengan liar. “Aah..ahh..ternyata suka juga ya lu ama beginian..” Dia terus mengisep kontolku tanpa henti. Lalu kucabut kontolku.
“Ah…” katanya. “lu mau ya hah ****** gw?” “please mas..masukkin lagi..aku udah horny banget nih..lagi..” katanya sambil menggapai-gapai kontolku. Aku langsung memasukkan kontolku ke tengah-tengah kedua buah dadanya yang lumayan itu. Langsung aku gesek-gesekan. “Ah..ohhh..ooohhh…geli..enaaaak…” tak dapat kutahan lagi. Aku langsung orgasme dan menyemprotkan spermaku ke mukanya. “Uhlpp!” ia kaget tapi langsung menelan cairan spermaku itu. “Oh..mas..enak banget..oohh..” katanya sambil menyeka tangisnya.
Begitulah petualanganku memerkosa Agnes, yang pada akhirnya ternyata ia menikmati juga. Kami menukar nomor telepon dan ia
berjanji lain kali aku boleh membawa teman-temanku untuk menggangbangnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar